Salah satu ciri informasi adalah masyarakat memilah dan memilih informasi, intensitas informasi yang tinggi membuat masyarakat tidak punya waktu untuk mencerna semua-nya, sebelum era ini, untuk mendapatkan informasi masyarakat rela “berkorban”, misalnya dengan membeli majalah premium atau berlangganan Koran
Kini, setelah merebaknya teknologi internet, informasi bisa diperoleh dengan gratis, tinggal melakukan googling saja di situs pencarian Google, masyarakat pun akan disuguhi beragam informasi, selanjutnya masyarakat sendiri yang menyeleksi informasi yang akan dipilih, luberan informasi di internet membuat traffik informasi semakin tinggi di masyarakat, untuk itu dalam hal ini, saya ingin mengucapkan terima kasih untuk blogger blogger Indonesia yang kompeten dibidangnya, saya banyak belajar dari berbagai blog di internet 🙂
Dampak dari semua itu, masyarakat jadi lebih sering mengkonsumsi informasi yang tidak lengkap (sepotong sepotong) belum lagi masyarakat memahami suatu topik atau isu, media sudah menampilkan isu atau wacana baru, begitu seterusnya, wacana atau isu datang dan pergi silih berganti, dan masyarakat seperti tidak punya waktu untuk mencerna-nya lebih dalam, informasi pun menjadi cepat basi
Kondisi ini menimbulkan paradoks dimasyarakat, disatu sisi masyarakat senang menerima informasi yang terpenggal penggal, di sisi lain, rasa penasaran muncul (masyarakat senang mencari kelanjutan informasi tersebut, menebak nebak, atau menyimpulkan sendiri rangsangan informasi yang datang kepadanya)
Barangkali kondisi psikologis seperti itu yang mendorong pengiklan senang memilih strategi teaser advertising/teaser ad, para pengiklan rupanya sadar betul bahwa konsumen sudah terlalu banyak di bombardir dengan informasi, termasuk iklan, dan bahkan ada beberapa masyarakat yang sudah auto imun dengan yang namanya iklan atau ads, sehingga pengiklan lebih dulu “menyembunyikan” iklannya sebelum menyerang dengan amunisi iklan yang sesungguhnya
Teaser ad biasanya hanya sedikit menampilkan atau bila perlu menyamarkan informasi si pengiklan atau produk, tujuannya untuk membangkitkan perhatian dan rasa ingin tahu khalayak luas, teaser ad sebenarnya bukan barang baru di dunia periklanan kita, beberapa produk tercatat pernah melakukan strategi ini, sebut saja iklan Sampoerna Exclusive versi Land Speed Supersonic beberapa tahun silam atau yang masih hangat dalam pikiran saya, iklan motor Honda blade yang hanya menampilkan bagian bagian tertentu dengan durasi singkat
Sensasi untuk diperbincangkan, Teaser Ad ibarat umpan pada kail ikan agar masyarakat tertarik, teaser ad harus sensasional dan punya nilai berita
Sebelum iklan tematik itu dipublikasikan, sampoerna hanya menampilkan teaser ad berdurasi 15 detik yang menyajikan informasi bagaimana rasanya kecepatan 1.250 km/jam, disitu, sama sekali tidak disebutkan produk atau merek yang bersangkutan, pemasang iklan menginginkan konsumen membayangkan rasanya berada dalam kecepatan itu, sambil menggelitik, rasa ingin tahu mereka, apa gerangan produk yang beriklan tersebut
Harus menggelitik dan punya nilai berita (News Value)
Akhir akhir ini rupanya teaser ad marak lagi di jagad periklanan indonesia, dari sisi tema tidak kalah kreatif dengan beberapa teaser ad sebelumnya, medium yang digunakan pun beragam, mulai dari mobil Ferrari, orang melayang, crop circle, sampai peti mati, yang terakhir disebut sangat menghebohkan dan sempat bikin si pembuatnya berurusan dengan pihak berwajib
Irasional, merupakan salah satu ciri masyarakat modern sebagai bentuk paradoks dari sikap rasional, sepertinya ini dapat menjelaskan alasan masyarakat mudah terpancing dengan pemberitaan crop circle/pola simetris berbentuk lingkaran yang disajikan berantai selama beberapa hari di media online, termasuk di blog lama saya yang datanya nyangkut di hosting lama, ahaha
Yang paling menyedot perhatian saya, adalah taksi Ferrari dan Porsche gratis, naik taksi Online GO-CAR saja masih merupakan pengalaman luar biasa bagi sebagian orang, ini kok ada perusahaan taksi bernama MM cub memberikan layanan taksi mewah gratis, beragam spekulasi bermunculan, ada yang mengatakan akan ada taksi superpremium di Jakarta, spekulasi berakhir setelah diketahui itu merupakan strategi GRAB Indonesia untuk meluncurkan GRAB CAR-nya yang ingin memberitahukan kepada masyarakat indonesia bahwa layanan mereka lebih bagus, cepat, nyaman seperti Mobil sport yang mereka gunakan untuk Teaser ad
Untuk sukses, teaser ad memang harus mengandung sensasi, punya news value, menggelitik, dan menstimulan rasa ingin tahu orang, tujuannya agar terjadi perbincangan di khalayak dan masyarakat terprovokasi mencari tahu apa yang terjadi, ibaratnya, teaser ad sebagai umpan agar masyarakat terperangkap dalam jeratan iklan
Namun, jangan karena ingin mengejar news value dan mencari sensasi, pengiklan nekat melakukan hal hal yang meresahkan masyarakat, seperti yang dilakukan sumardi dulu saat akan meluncurkan buku karyanya Rest in peace advertising killed by word mouth agency, sebagai teaser ad sumardi mengirimkan peti mati ke beberapa kantor redaksi media massa dan agensi periklanan, idenya memang gila, tapi dianggap meresahkan dan horor
Di era informasi seperti sekarang ini, semua konten informasi menjadi cepat basi, Nah, Teaser ad, diharapkan akan membuat merek atau produk “menghangat” atau diperbincangkan kembali di masyarakat, Namun, jangan hanya karena ingin mencari sensasi anda jadi berurusan dengan polisi, bagaimana pun, norma, undang undang dan kondisi psikologis masyarakat perlu diperhatikan
Bagaimana? Sudah ada ide cara membuat teaser ad untuk bisnis online anda? Semoga artikel ini membantu anda yang sedang mencari ide dan bermanfaat untuk kita semua
