Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang masuk di kontak saya dari para client dan yang paling sering di tanyakan itu adalah pertanyaan “Kak, konversi saya anjlok dan turun drastis padahal trafiknya bagus itu kenapa yah kak?”. Dari pertanyaan ini tentu kita sebagai seller sudah kebingungan dan merasa pusing dan tidak bisa mencari penyebabnya. Ulasan selalu bagus, tidak ada penalti, perfoma toko juga sangat bagus tapi kok anjlok yah
Apa lagi untuk seller pemula yang baru terjun di dunia online shop yang omsetnya belum banyak pasti kelabakan karena untuk biaya iklan saja budgetnya terbatas. Sebelum membahas akar masalah dan penyebab masalahnya Anda bisa cek kembali optimasi produknya apakah sudah baik atau belum, jika di rasa belum bagus atau masih belum tahu apa saja yang harus di perbaiki Anda perlu membaca ini terlebih dahulu agar produk Anda lebih optimal. Untuk seller baru atau lama sering-sering baca panduan di shopee biasanya pertanyaan yang umum sudah di jelaskan disana.
Cara tercepat mendapatkan trafik yaitu itu dengan beriklan, jika Anda tidak mau beriklan trafik Anda pasti akan berkurang secara drastis. Perlu saya ingatkan kembali iklan itu bukan hanya membahas untung dan rugi saja, jika masih beranggapan tidak mau iklan dengan alasan takut rugi, tidak balik modal dan alasan lainnya Anda sudah di pastikan bisnis online shop Anda tidak akan berkembang dan siap-siap rungkad. Jika Anda masih ingin bertahan dan berjualan di marketplace berarti Anda wajib iklan. Lalu pertanyaannya bagaimana jika sudah beriklan dan sudah mendapatkan trafik ratusan bahkan ribuan tapi konversi anjlok terjun payung dimana letak kesalahannya dan apa yang harus Anda lakukan. Ada 3 faktor yang biasa terjadi yaitu harga, kelengkapan produk dan bounce rate (jebakan harga) atau harga gimmick.
Harga
Harga itu sangat sensitif di mata calon pembeli, Anda bisa mengecek kembali apakah harga yang Anda terapkan itu bisa bersaing atau tidak. Mungkin untuk sebagian seller menjual produk berkualitas yang memang target pasarnya adalah kalangan menengah ke atas sehingga harganya cukup mahal, tidak semua customers mempunyai budget yang besar sehingga tidak terjadi transaksi penjualan. Bisa jadi hanya sekedar penasaran dan ingin melihat-lihat saja karena terlihat bagus, dan kebiasaan customers salah satunya adalah membandingkan dengan produk lain yang di jual oleh kompetitor, dengan budget yang pas-pasan tentu customer akan membeli produk yang sesuai dengan kantong mereka.
Seperti gambar di atas sepatu pantofel di bandrol dengan harga Rp 629.800, setelah saya cek produknya sendiri menggunakan bahan premium yang berkualitas jadi menurut saya cukup masuk akal jika harganya segitu. Sedangkan gambar di bawahnya kompetitor menjual produk dengan harga jauh lebih murah tentunya kualitasnya berbeda dengan barang premium. Awalnya customers tertarik dengan produk premium karena displaynya bagus tapi ketika di cek ternyata harganya mahal sekali, dan customers akan berfikir kembali antara membeli produk tersebut atau produk yang lain yang harganya lebih terjangkau. Itulah salah satu alasan kenapa trafik tinggi tapi konnversinya rendah.
Kelengkapan Produk
Biasanya produk dengan yang banyak itu ada di produk kategori fashion misalnya baju, tas, sepatu dan lain-lain. Kita ambil contoh saja produk sepatu, menjual produk sepatu pasti banyak variasi nomer atau ukuran sepatu tapi ukuran sepatunya tidak semuanya tersedia di karenakan stok habis, ukuran yang paling banyak di cari ternyata ukuran 38 dan 39, sedanglan ukuran 38 dan 39 habis. Awalnya customers tertarik buat belanja di toko Anda setelah masuk dan ingin membeli produk ukuran 38 yang di inginkan habis atau kosong sehingga customers pindah ke toko lain. Ini juga yang menjadi konversi bisa turun drastis.
Bounce Rate Atau Jebakan Harga
Saya yakin masih banyak seller yang menggunakan cara ini yaitu menggunakan jebakan harga untuk menarik customers. Maksudnya gimana kak? Misalnya gini ada seorang seller menjual harga sepatu pantofel dengan harga Rp 120.000 tapi ketika customers melihat harganya mulai dari Rp 20.000, disini tentu banyak orang merasa kepo dan berfikir sepatu harganya kok segitu, karen penasaran pasti customers akan langsung klik dan mencari tahu karena merasa lumayan untuk seukuran sepatu pantofel harganya Rp 20.000. Setelah masuk ke produk tersebut customers mulai cek variasi warna dan ukuran ternyata ada satu varian Kaos kaki atau tali sepatu yang sengaja di seting dengan harga Rp 20.000. Begitu customers klik varian sepatu ukuran 43 ternyata harganya Rp 127.000, dari sini customers merasa kecewa dan merasa di bohongi, dia berfikir Rp 20.000 sudah bisa mendapatkan sepatu ternyata yang harga Rp 20.000 bukan sepatu melainkan kaos kaki atau tali sepatu, jika beli sepatu harus merogoh kocek Rp 127.000. Ini juga yang menjadi penyebab dari jumlah klik banyak tapi tidak ada konversi.
Penutup
tulah ketiga faktor produk tersebut banyak yang klik tapi konversinya rendah, walaupun rating produknya baik tidak ada bad review, customers yang sebelum-sebelumnya selalu memberikan bintang 5. Untuk masalah harga memang sulit jika harus selalu mengikuti pesaing karena sebagian seller menjual personal branding dan product value tapi yang saya ingatkan kembali jika tidak semua customers memiliki daya beli untuk membeli produk bermerk. Ok segitu saja, semoga untuk para seller bisa berjuang dan terus belajar untuk meningkatkan bisnis online shopnya jika Anda kesulitan mengatur waktu, biaya operasional besar, omset menurun tapi tidak menemukan solusinya Anda bisa menghubungi dan Anda juga bisa berkonsultasi kepada kami masalah yang Anda hadapi di online shop. Biaya untuk jasa kami sangat terjangkau di bandingkan Anda harus menambah jumlah karyawan.